Pembahasan UAS


1. Soal nomor 1 [back]
Prinsip kerja dan gambar rangkaian aplikasi sensor suara
Prinsip kerja:
Rangkaian Mic Sederhana ini terdiri dari 2 sumber yaitu , pertama sumber input DC, dan sumber dari tranduser mic yaitu AC, Mic akan aktif jika ada gelombang suara yang diberikan m gelombang suara yang diterimanya dan menjadi tegangan listrik berupa AC, arus AC ini akan menuju kapasitor 1 dan R1, arus yang melewati R1 akan menuju R3 dan masuk ke terminal kolektor transitor , karena arus dari mic berupa AC maka arus bisa melewati kapasitor 1 dan melewati R2 dan transistor yang berfungsi menguatkan arus/tegangan transistor ini jenis NPN yang menguatkan arus yang masuk dari kolektor ke emitor jika ada arus yang masuk melewati basis, disini penguanya 2 kali, arus yang masuk dari basis akan keluar menuju emitor dan keluar menuju output berupa speaker dan ground,  sumber input akan melewati  R4 dan R5 arus yang melewati R4 akan menuju terminal basis Transitor NPN dan menguatkan arus lalu keluar menuju uotput berupa speaker . disini terdiri dari 2 penguat transistor. satu penguat untuk sumber input Dc dan satu lagi untuk Sumber dari tranduser mic.
2. Soal nomor 3 [back]
Prinsip kerja dan gambar rangkaian aplikasi sensor LDR





PRINSIP KERJA

Saat siang hari LDR akan memiliki tahanan yang sangat kecil .kondisi ini menyebabkan arus litrik akan memilih untuk melewati LDR dan tidak melewati resistor 1 yang terhubung ke basis transistor .kondisi ini menyebabbkan resistor tidak dapat bekerja sehingga tidak ada arus yang mengalir dari kolektor ke emiter transistor .tidak ada arus yang mengalir pada relay transistor .karena relay tidak bekerja maka tidak dapat menarik saklar yang akan menghubungkan  arus listrik ke lampu.

Saat malam hari LDR akan memiliki tahanan yang besar sehingga tidak bisa dialiri arus listrik .menyebabbkan arus listrik mengalir melalui resistor 1.ketika arus mengalir ke basis transistor, maka transistor akan mengalir seperti saklar tertututp  menyebabkan akan ada arus yang mengalir dari kolektor ke emitor sehingga relay dialiri arus .ketika relay dialiri arus maka relaya akan bekerja menrik saklar tertutup dan mrngalirkan arus

3. soal nom0r 5 [back]
Prinsip kerja dan gambar rangkaian aplikasi sensor suhu dan kelembapan
 1. suhu
Gambar rangkaian simulasi ketika suhu berada diantara 16 - 30 derjat Celcius (Motor dalam keadaan OFF) :



Gambar rangkaian simulasi ketika mencapai suhu  300




 Gambar rangkaian simulasi ketika mencapai suhu < 160


Pada rangkaian pengkondisi suhu ruangan ini, digunakan sensor LM 35, dimana nantinya pendingin akan menyala secara otomatis saat mendeteksi suhu ruangan telah mencapai suhu ≥ 30, dan penghangat akan menyala secara otomatis saat mendeteksi suhu ruangan < 160

2. kelembapan

PRINSIP KERJA

Saat sensor HIH-5030 mendeteksi kelembaban di sekitar maka logicstate akan berlogika 1, tegangan yang di keluarkan 0,02 volt per 1 RH, lalu tegangan akan mengalir melalui R1 dan akan dikuatkan oleh OP-AMP setelah dikuatkan tegangan akan masuk ke resistor R3 dan akan dikuatkan kembali oleh OP-AMP untuk membalikkan tegangan dari negativ (-) ke positiv (+) setelah itu tegangan akan masuk ke resistor R5 dan LED akan ON. Jika logicstate berlogika 0 maka tidak ada tegangan yang mengalir sehingga LED akan OFF.
4. Soal nomor 7 [back]
Prinsip kerja dan gambar rangkaian aplikasi sensor tekanan
 
Prinsip Kerja:
              Prinsip kerja rangkaian diatas cukup sederhana, sensor LVDT diwakili oleh dua buah Button yang apabila belum disentuh air, lampu akan menyala  dan sebaliknya apabila sudah mencapai batas, lampu akan redup yang artinya air sudah terisi penuh.
cara kerjanya ialah ketika kedua Button/ sensor terputus, maka arus akan mengalir melewati R4 ke R3 lalu ke R7 dan menuju Relay sehingga relay aktif dan lampu menyala. arus juga bisa melewati R4 ke R3 lalu ke R5 dengan arus positif sehingga mengaktifkan transistor NPN dan arus emitor diteruskan ke kolektor sebagai sumber dari transistor dan dari basisnya transistor PNP dengan arus emitor diteruskan ke kolektor kemudian menuju relay dan mengaktifkan relay sehingga lampu menyala.
Ketika Button (batas bawah) dihubungkan dan Button (batas atas) terputus, lampu masih menyala karena adanya arus positif yang masih bisa melewati transistor sehingga arus mengalir ke relay dan mengaktifkan relay. namun ketika kedua Button dihubungkan, lampu akan redup karena adanya arus negatif yang jika di tambah dengan arus positif tadi maka akan bernilai 0 dan arus tidak bisa melewati resistor sehingga tidak mencapai relay, dan lampu redup.

5. Soal nomor 9 [back]
Prinsip kerja dan gambar rangkaian aplikasi sensor warna

Gambar yang dilihat di layar televisi adalah hasil produksi dari sebuah kamera. Objek gambar ditangkap lensa kamera akan dipisahkan berdasarkan tiga warna dasar, yaitu merah (R = red), hijau (B = blue). Hasil tersebut akan dipancarkan oleh pemancar televisi. Pada sestem pemancar televisi, informasi visual yang kita lihat pada layar kaca pada awalnya di ubah dari objek gambar menjadi sinyal listrik. Sinyal listrik tersebut akan ditransmisikan oleh pemancar ke pesawat televisi penerima. Selain gambar, pemancar televisi juga membawa sinyal suara yang di tranmisikan bersama sinyal gambar. Penyiaran televisi sebenarnya menyerupai suara sistem radio tetapi mencakup gambar dan suara. Sinyal suara di pancarkan dengan modulasi frekuensi (FM) pada suatu gelombang terpisah dalam satu saluran pemancar yang sama dengan sinyal gambar. Sinyal gambar termodulasi mirip dengan sistem pemancaran radio yang telah dikenal sebelumnya. Dalam kedua kasus ini, amplitudo sebuah gelombang pembawa frekuensi radio (RF) dibuat bervariasi terhadap tegangan pemodulasi. Modulasi adalah sinyal bidang frekuensi dasar (base band). Modulasi frekuensi (FM) digunakan pada sinyal suara untuk meminimalisasi atau menghindari derau (noise) dan interferensi. Sinyal suara FM dalam televisi pada dasarnya sama seperti pada penyiaran radio FM, tetapi ayunan frekuensi maksimumnya bukan 75 Khz melainkan 25 Khz. Saluran dan standar pemancar televisi kelompok frekuensi telah di tetapkan bagi sebuah stasiun pemancar untuk tranmisi sinyalnya disebut saluran (kanal). Masing-masing mempunyai lebar saluran 6 Mhz, dalam salah satu bidang frekuensi yang dialokasikan untuk penyiaran televisi komersial. VHF bidang frekuensi rendah saluran 2 sampai 6 dari 54 MHZ sampai 88 MHZ. VHF bidang frekuensi tinggi saluran 7 sampai 13 dari 174 MHZ sampai 216 MHZ. UHF saluran 14 sampai 83 dari 470 MHZ sampai 890 MHZ. Sebagai contoh, saluran 3 disiarkan pada 60 MHZ sampai 66 MHZ. Sinyal pembawa RF untuk gambar dan suara keduanya termasuk di dalam tiap saluran tersebut.


Proses Pengambilan Gambar, Transmisi Dan Penerimaan Gambar Pada Pesawat TV,Fungsi Dan Prinsip Kerja Pesawat Televisi (TV),fungsi pesawat Televisi (TV),prinsip kerja pesawat Televisi (TV),teori pesawat Televisi (TV),definisi pesawat Televisi (TV),cara kerja pesawat Televisi (TV),proses kerja pesawat Televisi (TV),pengambilan gambar pesawat Televisi (TV),pemancar TV,transmisi gambar,penerima TV,pesawat Televisi (TV),sistem kerja pesawat Televisi (TV),pengambilan object pada pesawat Televisi (TV),penerimaan gambar pada pesawat Televisi (TV),reproduksi gambar pada pesawat Televisi (TV) Sebelum mengetahui prinsip kerja pesawat televisi, ada baiknya mengetahui sedikit tentang perjalanan objek gambar yang biasa dilihat di layar kaca. Gambar yang dilihat di layar televisi adalah hasil produksi dari sebuah kamera. Objek gambar ditangkap lensa kamera akan dipisahkan berdasarkan tiga warna dasar, yaitu merah (R = red), hijau (B = blue). Hasil tersebut akan dipancarkan oleh pemancar televisi. Pada sestem pemancar televisi, informasi visual yang kita lihat pada layar kaca pada awalnya di ubah dari objek gambar menjadi sinyal listrik. Sinyal listrik tersebut akan ditransmisikan oleh pemancar ke pesawat televisi penerima

Read more at: http://elektronika-dasar.web.id/fungsi-dan-prinsip-kerja-pesawat-televisi-tv/
Copyright © Elektronika Dasar
Proses Pengambilan Gambar, Transmisi Dan Penerimaan Gambar Pada Pesawat TV,Fungsi Dan Prinsip Kerja Pesawat Televisi (TV),fungsi pesawat Televisi (TV),prinsip kerja pesawat Televisi (TV),teori pesawat Televisi (TV),definisi pesawat Televisi (TV),cara kerja pesawat Televisi (TV),proses kerja pesawat Televisi (TV),pengambilan gambar pesawat Televisi (TV),pemancar TV,transmisi gambar,penerima TV,pesawat Televisi (TV),sistem kerja pesawat Televisi (TV),pengambilan object pada pesawat Televisi (TV),penerimaan gambar pada pesawat Televisi (TV),reproduksi gambar pada pesawat Televisi (TV) Sebelum mengetahui prinsip kerja pesawat televisi, ada baiknya mengetahui sedikit tentang perjalanan objek gambar yang biasa dilihat di layar kaca. Gambar yang dilihat di layar televisi adalah hasil produksi dari sebuah kamera. Objek gambar ditangkap lensa kamera akan dipisahkan berdasarkan tiga warna dasar, yaitu merah (R = red), hijau (B = blue). Hasil tersebut akan dipancarkan oleh pemancar televisi. Pada sestem pemancar televisi, informasi visual yang kita lihat pada layar kaca pada awalnya di ubah dari objek gambar menjadi sinyal listrik. Sinyal listrik tersebut akan ditransmisikan oleh pemancar ke pesawat televisi penerima

Read more at: http://elektronika-dasar.web.id/fungsi-dan-prinsip-kerja-pesawat-televisi-tv/
Copyright © Elektronika Dasar
Proses Pengambilan Gambar, Transmisi Dan Penerimaan Gambar Pada Pesawat TV,Fungsi Dan Prinsip Kerja Pesawat Televisi (TV),fungsi pesawat Televisi (TV),prinsip kerja pesawat Televisi (TV),teori pesawat Televisi (TV),definisi pesawat Televisi (TV),cara kerja pesawat Televisi (TV),proses kerja pesawat Televisi (TV),pengambilan gambar pesawat Televisi (TV),pemancar TV,transmisi gambar,penerima TV,pesawat Televisi (TV),sistem kerja pesawat Televisi (TV),pengambilan object pada pesawat Televisi (TV),penerimaan gambar pada pesawat Televisi (TV),reproduksi gambar pada pesawat Televisi (TV) Sebelum mengetahui prinsip kerja pesawat televisi, ada baiknya mengetahui sedikit tentang perjalanan objek gambar yang biasa dilihat di layar kaca. Gambar yang dilihat di layar televisi adalah hasil produksi dari sebuah kamera. Objek gambar ditangkap lensa kamera akan dipisahkan berdasarkan tiga warna dasar, yaitu merah (R = red), hijau (B = blue). Hasil tersebut akan dipancarkan oleh pemancar televisi. Pada sestem pemancar televisi, informasi visual yang kita lihat pada layar kaca pada awalnya di ubah dari objek gambar menjadi sinyal listrik. Sinyal listrik tersebut akan ditransmisikan oleh pemancar ke pesawat televisi penerima. Selain gambar, pemancar televisi juga membawa sinyal suara yang di tranmisikan bersama sinyal gambar. Penyiaran televisi sebenarnya menyerupai suara sistem radio tetapi mencakup gambar dan suara. Sinyal suara di pancarkan dengan modulasi frekuensi (FM) pada suatu gelombang terpisah dalam satu saluran pemancar yang sama dengan sinyal gambar. Sinyal gambar termodulasi mirip dengan sistem pemancaran radio yang telah dikenal sebelumnya. Dalam kedua kasus ini, amplitudo sebuah gelombang pembawa frekuensi radio (RF) dibuat bervariasi terhadap tegangan pemodulasi. Modulasi adalah sinyal bidang frekuensi dasar (base band). Modulasi frekuensi (FM) digunakan pada sinyal suara untuk meminimalisasi atau menghindari derau (noise) dan interferensi. Sinyal suara FM dalam televisi pada dasarnya sama seperti pada penyiaran radio FM, tetapi ayunan frekuensi maksimumnya bukan 75 Khz melainkan 25 Khz. Saluran dan standar pemancar televisi kelompok frekuensi telah di tetapkan bagi sebuah stasiun pemancar untuk tranmisi sinyalnya disebut saluran (kanal). Masing-masing mempunyai lebar saluran 6 Mhz, dalam salah satu bidang frekuensi yang dialokasikan untuk penyiaran televisi komersial. VHF bidang frekuensi rendah saluran 2 sampai 6 dari 54 MHZ sampai 88 MHZ. VHF bidang frekuensi tinggi saluran 7 sampai 13 dari 174 MHZ sampai 216 MHZ. UHF saluran 14 sampai 83 dari 470 MHZ sampai 890 MHZ. Sebagai contoh, saluran 3 disiarkan pada 60 MHZ sampai 66 MHZ. Sinyal pembawa RF untuk gambar dan suara keduanya termasuk di dalam tiap saluran tersebut.

Read more at: http://elektronika-dasar.web.id/fungsi-dan-prinsip-kerja-pesawat-televisi-tv/
Copyright © Elektronika Dasar

No comments:

Post a Comment