Sebagai pengendali atau sebagai saklar (switch).dalam sebuah rangkaian elektronika
Kembali
2. alat dan bahan
a. 2 sumber tegangan
b. 2 switch
c. resistor 10k
d. dioda
e. amperemeter dan voltmeter
Kembali
3. Materi
Pengertian SCR (Silicon
Controlled Rectifier) – Silicon Controlled Rectifier atau
sering disingkat dengan SCR adalah Dioda yang memiliki fungsi sebagai
pengendali. Berbeda dengan Dioda pada umumnya yang hanya mempunyai 2 kaki
terminal, SCR adalah dioda yang memiliki 3 kaki Terminal. Kaki Terminal ke-3
pada SCR tersebut dinamai dengan Terminal “Gate” atau “Gerbang” yang berfungsi
sebagai pengendali (Control), sedangkan kaki lainnya sama seperti Dioda
pada umumnya yaitu Terminal “Anoda” dan Terminal “Katoda”. Silicon
Controlled Rectifier (SCR) merupakan salah satu dari anggota kelompok
komponen Thyristor.
Pada
dasarnya SCR atau Thyristor terdiri dari 4 lapis Semikonduktor yaitu
PNPN (Positif Negatif Positif Negatif) atau sering disebut dengan PNPN Trioda.
Terminal “Gate” yang berfungsi sebagai pengendali terletak di lapisan bahan
tipe-P yang berdekatan dengan Kaki Terminal “Katoda”.
prinsip kerja
Pada prinsipnya, cara kerja SCR sama seperti dioda normal, namun SCR memerlukan tegangan positif pada kaki “Gate (Gerbang)” untuk dapat mengaktifkannya. Pada saat kaki Gate diberikan tegangan positif sebagai pemicu (trigger), SCR akan menghantarkan arus listrik dari Anoda (A) ke Katoda (K). Sekali SCR mencapai keadaan “ON” maka selamanya akan ON meskipun tegangan positif yang berfungsi sebagai pemicu (trigger) tersebut dilepaskan. Untuk membuat SCR menjadi kondisi “OFF”, arus maju Anoda-Katoda harus diturunkan hingga berada pada titik Ih (Holding Current) SCR. Besarnya arus Holding atau Ih sebuah SCR dapat dilihat dari datasheet SCR itu sendiri. Karena masing-masing jenis SCR memiliki arus Holding yang berbeda-beda. Namun, pada dasarnya untuk mengembalikan SCR ke kondisi “OFF”, kita hanya perlu menurunkan tegangan maju Anoda-Katoda ke titik Nol.
prinsip kerja
Pada prinsipnya, cara kerja SCR sama seperti dioda normal, namun SCR memerlukan tegangan positif pada kaki “Gate (Gerbang)” untuk dapat mengaktifkannya. Pada saat kaki Gate diberikan tegangan positif sebagai pemicu (trigger), SCR akan menghantarkan arus listrik dari Anoda (A) ke Katoda (K). Sekali SCR mencapai keadaan “ON” maka selamanya akan ON meskipun tegangan positif yang berfungsi sebagai pemicu (trigger) tersebut dilepaskan. Untuk membuat SCR menjadi kondisi “OFF”, arus maju Anoda-Katoda harus diturunkan hingga berada pada titik Ih (Holding Current) SCR. Besarnya arus Holding atau Ih sebuah SCR dapat dilihat dari datasheet SCR itu sendiri. Karena masing-masing jenis SCR memiliki arus Holding yang berbeda-beda. Namun, pada dasarnya untuk mengembalikan SCR ke kondisi “OFF”, kita hanya perlu menurunkan tegangan maju Anoda-Katoda ke titik Nol.
4. simulasi rangkaian
Kembali
5. Video
6. link download
disini
Kembali
No comments:
Post a Comment